TORAJA UTARA — Pasca kasus pengeroyokan yang menewaskan Ronaldhy Wandi Sibala remaja asal Kecamatan Nanggala, Kabupaten Toraja Utara, kini polisi menetapkan 5 orang tersangka.
Kelima tersangka masing-masing inisial HP (24), MP (20), AF (23), GS (24) dan EP (18).
Korban Ronaldhy Wandi Sibala menghembuskan nafas terakhirnya saat dirawat di RS Elim Rantepao pada Sabtu, (26/6/2021) lalu, sehari usai dikeroyok.
Hanya saja, meskipun polisi telah menetapkan 5 orang tersangka, namun keluarga korban merasa tak puas lantaran diakuinya sesuai informasi keluarga lainnya, sebelum kejadian terdapat Dua mobil yang melintas menuju ke TKP, Satu mobil Pick Up dan Satu mobil truk serta pengendara motor yang keseluruhan sekitar 20 orang menuju ke TKP” Masa yang lainnya hanya menonton pasca kejadian,” Ujar Andi Zahriel salah satu keluarga korban saat ditemui di kediamannya, Kamis 01 Juli 2021.
“Kami keluarga korban akan terus mengawal kasus ini hingga para pelaku di adili sesuai pasal yang berlaku, kami tidak akan memakamkan anak kami jika semua pelaku tidak dituntut dengan seadil-adilnya,” Tegas Zahriel.
Andi Zahriel juga mempertanyakan korban yang sempat ditahan di Polsek Nanggala.
“Kami keluarga merasa bingung sebelum di bawa ke RS Elim Rantepao, dimana sesuai informasi korban sempat ditahan di Polsek Nanggala, apakah dia dilaporkan, seperti apa laporannya, lisan atau tertulis, hingga detik ini kami juga mau perjelas hal tersebut,” Ujarnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Toraja Utara, IPTU Andi Irvan Fachri menjelaskan atas kasus ini terdapat 5 orang yang telah ditersangkakan.
“Sebelumnya kita telah melakukan pemeriksaan terhadap 20 terduga pelaku dan 5 orang diantaranya ditetapkan sebagai tersangka,” Ujarnya.
Menurut Andi Irvan, penggeroyokan berawal saat korban menjemput pacarnya. Dimana pacar korban ini merupakan salah satu keponakan dari tersangka HP. Usai menjemput pacarnya, korban kemudian menuju ke sebuah sawah.
Saat berada disawah, korban dan pacarnya dilihat oleh seorang pemuda yang juga rekan salah satu tersangka inisial HP. Pemuda itu lalu melapor ke HP. HP yang mengetahui keponakannya dibawa oleh korban pun emosi.
Kemudian HP memanggil sejumlah pemuda lalu mendatangi korban dan melakukan penganiayaan. Akibat dari penganiayaan itu membuat korban meninggal dunia. Polisi sendiri mengetahui kasus penggeroyokan itu sehari setelah kejadian. (Devid)
Komentar