LUWU TIMUR — Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) Kabupaten Luwu Timur mendatangi kantor Pertamina Wilayah Sulawesi dalam rangka melaporkan PT Haerani Gas, atas dugaan konflik kepentingan pada penyaluran gas LPG di Kabupaten Luwu Timur, Senin 07 Desember 2020.
“Tadi siang, PT Haerani Gas sudah kami laporkan ke Pertamina Wilayah Sulawesi,” Ujar Ketua Pospera Lutim, Erwin R Sandi.
Laporan ini atas dugaan terjadi konflik kepentingan, dimana pembagian jatah untuk para pangkalan dan pengecer gas LPG dilakukan tidak merata karena adanya instruksi dari owner PT Haerani Gas untuk tidak memberikan jatah pada pangkalan dan pengecer yang tidak sejalan dalam pilihan politik di Pilkada Luwu Timur, terangnya.
” Hal itu kami ketahui setelah percakapan group WhatsApp internal agen dan pengecer gas LPG bocor ke publik lalu viral ke media sosial baik Facebook maupun WhatsApp,” Ungkap Erwin.
Lanjutnya, adapun Owner dari PT Haerani Gas ini adalah oknum anggota DPRD Luwu Timur dari fraksi Golkar yakni Heriyanti Harun.
Dengan laporan ini, kami berharap untuk segera ditindaklanjuti agar masyarakat Luwu Timur tidak terdampak dengan persoalan kelangkaan tabung gas LPG nantinya, tutup Erwin.
Sebelumnya, percakapan di grup WhatsApp tersebut bocor ke publik. Dimana isi dalam percakapan tersebut, Heriyanti Harun diduga mengarahkan pangkalan gas elpiji untuk mendukung Paslon MTH-Budiman di Pilkada.
Ironisnya lagi, didalam percakapan itu, Ia juga menegaskan akan memberikan sanksi ke pangkalan jika tidak sejalan dengan dirinya.
” Minta tlng teman2 yg ada di group ini sbg mitra kerja jgn main2 dipilkada ini sy akan sangsi klau ada tdk sejln dgn kami minta maaf sblmx🙏🙏🙏🙏,” Tulis Heriyanti Harun dalam percakapan tersebut.
Masih dikatakan, tlng kt bersatu utamakan keluarga sahabat dan pengecerta jgnki ksh klau perlu jd kan tim ta jg. Jgn ksh malu saya apalg sy anggt dewan di target klau tdk sesuai hancur k itu.
Alhamdulillah jgnki ksh malu ka teman2 sy harap kt bersatu. Sy harap kn teman2 sopir tlng bantu di burau sharian kt mendata sy tunggu laporanta hari ini di tolong 100x. Ada di jalajja itu. Siapapyn nama agenx laporkan, ungkapnya lagi.
Lanjut chat HH dalam grub, “Utamax pengecerta ambilki ktpx jg biar kt cocokkan nti di tps. Tlng sauadara2 pangkalan siapkan ktpx smua orng2 ta dan pengecer nt sopir yg ambil“.
Tak sampai disitu, HH juga menyampaikan, jatah kembali hrs di rapi kan sesuai dgn jatah masing2 kecuali yg tdk bersama kt minta maaf sblmx. Ini semua demi kepentingan kt sebagai pengusaha elpiji khusus di luwutimur.
Anggota dalam grub WhatsApp tersebut salah satunya inisial AA juga menjawab, klw berani pinda ke sebelah, cabuttt pangkalannya!!!. Saya sich cuma ingat kan, penghasilan gas itu ada trus tiap minggu.nah kita pangkalan cuman di minta nyoblos.kapn lgi kita bisa berterima kasih sama bu heriyanti.
“Pangkalan….oooooo….pangkalan eeee kita ini yang punya pang LPG mitra kerjaki. Tiap Minggu ada terus uang gas masuk kantong. Jadi cuma dimintaji 5 tahun sekali itupun cuma nyoblos apa susahnya. Lagian pak husler terbaik apalagi keluhanta. Pangkalan gas itu wajib 💯% coblos nomor 1. Kalau berani pinda ke sebelah, cabut pangkalannya !!!,” Tulis AA lagi.
Sementara itu, Ketua Hiswana Migas Palopo, Rahmat Kasjim menegaskan perihal LPG itu tidak di perbolehkan untuk dikaitkan dengan Politik.
Gas LPG 3 KG adalah program subsidi melalui pemerintah yang di distribusi oleh Agen dan Pangkalan, sehingga jika ada himbauan” yang berbau Politik itu sangat tidak dibenarkan, oleh karena itu jika ada himbauan memilih kepala daerah dengan intervensi politik tidak usah di indahkan.
Kata Rahmat Kasjim, ia menjamin tidak akan ada pangkalan yang di cabut karena tidak mematuhi kepentingan” politik tertentu , tetapi jika ada yang di cabut silahkan laporkan dan kami akan tindak lanjuti sesuai prosedur yang berlaku.
” Saya atas nama ketua Hiswana Migas wilayah Palopo saya menghimbau kepada pangkalan untuk memilih sesuai hati nuraninya masing,” Cetusnya.
Hingga berita ini ditayangkan belum ada tanggapan resmi dari Heriyanti Harun selaku Owner PT Haerani Gas terkait persoalan tersebut. (**)
Komentar